Reporter: Akbar Lehalima
SOALKAKITA.Parigi moutong-Pemerintah desa (Pemdes) Martasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, siapkan anggaran sekitar Rp 250 juta bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2020.
Ratusan Juta anggaran DD itu, merupakan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang merupakan terobosan Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dibangun mulai dari tingkat desa.
Sayangnya, Pasca Indonesia di kepung Pandemi Covid-19 seperti saat ini, tujuan dari pemanfaatan DD tersebut terpaksa harus disesuaikan dengan kebutuhan warga
Hal itu diungkap I Made Kharyanto kepada Soalkaita.com, usai menghadiri rapat musyawarah khusus antara Pemerintah Desa (Pemdes) dengan BPD dan sejumlah toko masyarakat di aula kantor Desa Mertasari, Selasa pekan kemarin.
Dia menuturkan, berdasarkan hasil musyawarah penetapan penerima BLTDes, antara Pemdes Mertasari bersama sejumlah tokoh masyarakat serta BPD yang disaksikan anggota Bintara Pembina Desa TNI AD, menyepakati sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) dinyatakan penerima dana Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTDes).
“Kami tetap menyiapkan cadangan bagi calon penerima BLTDes itu, masing –masing dusun sebanyak lima KK. Khawatirnya ada pihak yang merasa keberatan, karena menganggap dirinya layak sebagai penerima. Makanya anggaran kita lebihkan dari total yang seharusnya untuk 45 KK tadi,” ungkapnya.
Sebelumnya pantauan media ini, pelaksanaan musyawarah pembahasan penetapan penerima BLTDes Mertasari sempat berlangsung alot.
Alotnya pembahasan disebabkan beberapa peserta musyawarah sempat terkesan memaksakan ‘ego’ nya agar usulan mereka juga ditetapkan sebagai penerima.
Meski demikian, pelaksanaan Musyawarah tersebut tetap mengacu pada instruksi pemerintah terkait Pembatasan Sosial dan Pembatasan Fisik.
“Jangan ada lagi keluar bahasa, ‘emangnya ngana pe Doi’ (logat warga Parigi, yang semakna dengan kalimat memangnya ini uang kalian), adil itu tidak harus sama. Terkait BLTDes ini sudah ada patronnya dari pihak kementerian. Jika harus berdasarkan penilaian masing-masing, semua punya penilaian yang berbeda beda,” terang Ketua BPD yang saat selaku pimpinan musyawarah kusus tersebut.
Dia menambahkan, seharusnya warga tidak menggantungkan pada bantuan pemerintah untuk bertahan hidup.
Untuk diketahui, total anggaran sekitar Rp 250 Juta itu merupakan jumlah keseluruhan anggaran kegiatan penanganan Covid-19 di Desa Mertasari yang DD nya sekitar Rp 700 juta.
Merujuk pada Surat Edaran SE Mendes nomor 08 tahun 2020 terkait Desa Tanggap Covid-19. Berdasarkan SE Mendes itu, seluruh Pemdes harus mengeluarkan anggaran pembentukan Desa Siaga Covid-19 sebesar 10 persen dari total DD yang diterima.
Kemudian, menyusul SE Mendes terkait BLTDes dengan persentase porsi anggaran sebesar 25 persen dari total DD tahun 2020.
Sejumlah SE terkait Pandemi Covid-19 itu, memaksa beberapa kegiatan dalam pemanfaatan APBDes Mertasari tahun 2020 yang telah disusun sebelumnya, tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana.