SOALKAKITA, Palu– setiap menghadapi kontestasi untuk merebut jabatan-jabatan politik seringkali hubungan agama dan politik menjadi perdebatan klasik yang tak kunjung usai.
Melihat persoalan itu, Rumah Kerukunan Sulawesi Tengah akan menggelar dialog virtual via google meet dengan tema ” bahaya politisasi agama dan penyebaran hoax di kalangan masyarakat kabupaten Sigi” yang akan dilaksanakan pada kamis, 22 September 2020, Pukul 20.00 Wita.
Kegiatan tersebut menghadirkan empat narasumber yaitu, Kepala Dinas komunikasi dan informatika Sulawesi tengah, polres kabupaten Sigi, forum kerukunan umat beragama kabupaten Sigi, kesatuan bangsa dan politik kabupaten Sigi.
Hal itu ungkap , Mohammad Fhadel beranggapan bahwa hubungan agama dan politik masih menjadi perdebatan klasik yang tak kunjung usai.
“Banyak fakta yang ditemukan setiap saat menghadapi kontestasi dosis agama selalu menjadi alat untuk merebut jabatan-jabatan politik”, ujarnya.
Dia menjelasakn, meskipun banyak tokoh agama yang membantah adanya politisi agama tapi fakta di lapangan sangat jelas menunjukkan adanya gerakan politisi agama. Sehingga akan menjadi potensial pemecah belah umat yang secara faktual tidak terkonsentrasi pada pasangan calon.
Selain itu, informasi tidak falid selalu menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat yang minimnya pengetahuan dan sumber kurang cukup sehingga masyarakat sulit untuk membedakan informasi atau berita yang diperoleh benar atau salah.
“Apalagi di zaman modern dan globalisasi saat ini penyebaran berita hoax semakin masif terjadi sehingga ketidakpastian informasi akan menyebabkan keresahan masyarakat”, katanya.
Sehingga, diperlukan tindakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah mana informasi yang benar dan informasi yang hoax agar terciptanya keutuhan republik, tandasnya.
Sumber INFOPENA.com