PALU – Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah telah menetapkan Muhammad Fathur Razaq sebagai Ketua Umum periode 2025-2029. Fathur Razaq, yang merupakan putra dari Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, terpilih secara aklamasi dalam forum yang digelar di Hotel Sutan Raja pada 15-17 September 2025.
Pelaksanaan Musorprov yang dihadiri oleh Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Sudarmo, dan Kabid Organisasi KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Eko Budi Supriyanto, berjalan lancar. Dukungan bulat dari 13 KONI Kabupaten/Kota dan 55 Pengurus Provinsi Cabang Olahraga mengantarkan Fathur Razaq untuk menggantikan ketua umum sebelumnya, Muhammad Nizar Rahmatu, yang tidak kembali mencalonkan diri.
Di tengah optimisme menyambut kepemimpinan baru, muncul pengingat penting dari kalangan pemerhati hukum dan kebijakan publik. Direktur Rumah Hukum Tadulako, Moh Rivaldy Prasetyo, memberikan apresiasi atas proses demokrasi dalam Musorprov KONI Sulteng. Namun, ia menekankan adanya tantangan besar yang melekat pada posisi ketua umum terpilih.
“Selamat atas terpilihnya Bapak Muhammad Fathur Razaq. Ini adalah amanah besar untuk memajukan prestasi olahraga di Sulawesi Tengah,” ujar Rivaldy. “Namun, kita tidak bisa menutup mata bahwa status beliau sebagai putra gubernur aktif akan menjadi sorotan utama publik.”
Menurut Rivaldy, posisi strategis Ketua Umum KONI yang bersinggungan langsung dengan kebijakan anggaran dan dukungan pemerintah daerah sangat rentan menimbulkan persepsi konflik kepentingan. Ia mengingatkan agar independensi organisasi KONI sebagai induk cabang olahraga harus menjadi prioritas utama.
“Tantangan terbesar bagi ketua umum yang baru adalah membuktikan bahwa kepemimpinannya mampu menjaga otonomi KONI dari potensi intervensi politik dan birokrasi,” jelasnya. “Transparansi dalam pengelolaan anggaran hibah dan program pembinaan atlet harus dikedepankan untuk menepis segala keraguan publik.”
Rivaldy menambahkan, profesionalisme dan meritokrasi harus menjadi landasan dalam setiap pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dukungan pemerintah kepada KONI dan cabang olahraga didasarkan pada kebutuhan prestasi, bukan karena hubungan kekerabatan.
“Publik menantikan gebrakan dan prestasi. Kepemimpinan Bapak Fathur Razaq akan diuji oleh kemampuannya untuk bekerja secara profesional, akuntabel, dan yang terpenting, menjaga marwah KONI sebagai organisasi independen yang fokus utamanya adalah peningkatan prestasi olahraga Sulawesi Tengah,” tutupnya.
Kini, bola ada di tangan Muhammad Fathur Razaq untuk menjawab tantangan tersebut dan membawa olahraga Sulteng ke level yang lebih tinggi selama empat tahun ke depan.