PALU – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Profesor Lukman Thahir, menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana merupakan langkah krusial yang harus dilakukan secara sistematis dan masif demi keberlanjutan hidup bersama. Pernyataan ini disampaikan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Sabtu (12/7), terkait dengan peringatan dini siaga bencana.
Profesor Lukman Thahir menyoroti dampak luas dari berbagai bencana. “Bahkan bencana banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, tanah longsor, tidak hanya berdampak pada keberlangsungan hidup manusia, melainkan dapat menghambat pembangunan daerah yang disertai dengan kerugian ekonomi yang signifikan,” kata Profesor Lukman Thahir, yang juga merupakan Rektor UIN Datokarama.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah menerbitkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang di beberapa provinsi di Indonesia. Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga telah mengeluarkan peringatan siaga bencana banjir, angin kencang, dan gelombang pasang.
Menurut Profesor Lukman Thahir, peringatan dini adalah informasi vital untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko atau meminimalisasi dampak bencana. Namun, ia menekankan bahwa pengurangan risiko bencana perlu diiringi dengan tata kelola penanggulangan bencana yang profesional dan inklusif.
“Adanya potensi bencana yang tinggi, yang disebabkan oleh perubahan iklim, perlu menjadi perhatian bersama yang di dalamnya meliputi pemerintah dan masyarakat. Hal ini harus disertai dengan tata kelola penanggulangan potensi bencana yang profesional, dengan tujuan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana,” ujarnya.
Lukman Thahir menjelaskan bahwa bencana dapat terjadi secara tiba-tiba. Meskipun beberapa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, dapat dicegah, ada pula bencana yang tidak dapat dicegah terjadinya, seperti gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami.
Meski demikian, Profesor Lukman menegaskan bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, diberikan kemampuan untuk melakukan pengurangan risiko atau meminimalisasi dampak bencana. “Di sinilah dibutuhkan tata kelola atau manajemen yang baik, untuk mengurangi kerugian material dan jiwa,” ungkapnya.
UIN Datokarama, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang menjadi sasaran tingginya mobilitas masyarakat, terus melakukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami bersama Kementerian Agama berkolaborasi dengan Kementerian PUPR membangun fasilitas perguruan tinggi yang mengakomodir kepentingan pengurangan risiko bencana,” sebut Profesor Lukman.
Selain itu, UIN Datokarama juga mengemban tanggung jawab untuk membantu pemerintah dan mengedukasi masyarakat dalam konteks pengurangan risiko bencana. “Kami terus bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang fokus dalam pengurangan risiko bencana, untuk melakukan pelatihan evakuasi mandiri dan evakuasi komunal serta penguatan mitigasi terhadap bencana,” ungkapnya.
UIN Datokarama akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten untuk melakukan penguatan mitigasi pengurangan risiko bencana di masyarakat.
PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong sukses menggelar jalan santai massal yang meriah…
PARIGI MOUTONG – Semangat berbagi dan kepedulian sosial terpancar jelas dalam kegiatan "Jumat Berkah" yang…
PARIGI MOUTONG – Sebuah diskusi publik yang mengusung tema krusial, "Tambang untuk Kita?", akan segera…
PARIGI MOUTONG — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Wakil Gubernur membuka secara resmi peringatan Hari…
Jakarta - Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, memimpin langsung audiensi ke Kementerian Sosial RI…
Tinombo Selatan - Sebanyak 2.000 bibit mangrove ditanam secara simbolis di kawasan pesisir Pantai Oncone…