Reporter : Moh. Fadal
SOALKAKITA, Parigi Moutong – kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan oleh Kapolres dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong. Jumat (21/02)
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Parigi Moutong, AKBP Zulham Efendi Lubis, S.IK mengatakan, penanaman mangrove yang telah diprogramkan oleh Kapolri yang bekerjasama Pemda diseluruh indonesia yang serentak melaksanakan penanaman pembudidayaan hutan mangrove pada hari jumat, tanggal 21 Februari 2020.
“Untuk Kabupaten Parigi Moutong sendiri ada seribu bibit yang kita tanam, 2000 rangkaian dari yang kemarin dan untuk hari ini ada seribu bibit yang ditanam. Jadi keseluruhannya 2000,” ujarnya.
Dia melanjutkan, tujuannya adalah sebagaimana disampaikan dalam sambutannya bahwa pertahunnya kehilangan kurang lebih 300 kilo meter persegi, sehingga dari data yang pihaknya dapatkan dalam pencatatannya itu 14 tahun sebanyak 4000 kilo meter lebih hutan mangrof rusak.
Dia menegaskan, hingga itu semua pihak harus menjaga ekosistem laut. Pantai yang bisa dijaga dan dimanfaatkan untuk rekreasi sehingga abrasi juga di wilayah parigi moutong harus tetap dijaga.
“Dan kita mendukung penuh kegiatan sebagaimana program bapak presiden itu adalah penghijauan, termaksud di pesisir juga dihijaukan,” jelasnya.
Sambungnya, untuk diwilayah parigi moutong yang berpotensi hilang mangrove pantainya untuk wilayah yang terbanyak mangrovenya yaitu di daerah selatan. Dari sausu, pantai balinggi yang paling banyak.
“Data yang di dapatkan selama 40 tahun hutan mangrove dimalakosa yang besar-besar sekali dan sempat dikirim ke taiwan. Saat ini sudah melakukan pendekatan, kita wajib untuk menanam khususnya wilayah malakosa dan sekitarnya karena sekarang itu wilayahnya sudah penuh,” jelasnya.
Dia mengatakan, bahkan jutaan yang sudah ditanami oleh petani adalah bentuk kesadaran masyarakat.
“Jangan menunggu adanya pidana atau tindakan hukum bagi yang melakukan kerusakan pada mangrove. Sejauh ini belum ada laporan hanya fakta kerusakan saja yang dilihat,” tutupnya.