Reporter : Rian Afdal Hidayat
SOALKAKITA, Palu – Lingkar Studi Aksi Dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Komisariat Universitas Tadulako (UNTAD) menggelar Panggung Kemanusiaan dengan tema “Penegakan Hak Asasi Manusia Internasional Di India”.Kamis, (05/03/2020).
Kegiatan tersebut digelar di depan Kampus Untad dan dihadiri puluhan Mahasiswa yang berada di Untad beserta kader LS-ADI.
Kegiatan tersebut bertujan untuk melihat sampai dimana kepekaan mahasiswa tentang isu nasional maupun internasional yang saat ini dikatakan sebagai kontrol sosial.
Fikramsyah selaku Koordinator Lapangan (Korlap) mengatakan konflik pembantaian muslim yang terjadi di India di akibatkan karena adanya UU anti muslim dan tidak ada agama apapun yang mengajarkan tentang kekerasan.
“Konflik pembantaian muslim di India terjadi karna adanya UU anti muslim yang mengakibatkan terjadinya kekerasan terhadap umat muslim yang berada di india dan kita ketahui bahwa tidak ada agama apapun yang mengajarkan tentang kekerasan,” ungkapnya.
Dalam penyampaian orasi tersebut mereka menyampaikan bahwa pemerintah indonesia harus segera membentuk tim pencari fakta tentang kasus pembantaian muslim, dan HAM yang seakan-akan di kebiri di India.
Fikram pun mengatakan bahwa pemerintah indonesia harus tampil dan menyuarakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pelanggaran HAM yang berdampak kepada minoritas kaum muslim yang berada di India.
“Pemerintah harus hadir dan menyampaikan kepada PBB agar bisa menyelesaikan masalah tentang pelanggaran HAM kepada minoritas kaum muslim yang berada di India,” tutupnya.