SOALKAKITA, Palu – Berbaris rapi penjual dange tepat dihadapan tugu patung kuda, di Pantai Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Satu diantaranya, Juhana yang berusia 40 Tahun, senyum indah menghiasi wajahnya, menawarkan dange dengan tiga rasa yakni rasa gula merah, ikan rono, dan ikan cuir yang dijamin enak. Sedang sibuk mempersiapkan jualan dangge yang dijajakan kepada pencinta makanan khas Sulawesi Tengah ini.
“Mari dek, silahkan dipilih dange mau rasa gula merah, ikan rono, atau ikan cuir semuanya Rp. 5000.000,” ungkapnya
Dalam sehari Juhana bisa mendapatkan hingga Rp. 200.000, ia menuturkan bahwa pendapatan Rp.200.000 tidak menentu, tergantung dari pembeli, “kalau habis yah bisa dapat Rp.200.000 atau Rp.100.000, tapi tidak menentu dek, tapi Alhamdulillah lumayan buat biaya hidup hari-hari,” tuturnya
Selanjutnya, Juhana mengharapkan kepada pemerintah agar dange bisa dipasarkan keluar daerah dan menjadi kuliner yang dapat menjadi oleh-oleh setiap pendatang yang ke Kota Palu.
“Kami harapkan kepada Pemerintah bisa memperhatikan kami disini, setidaknya bisa di kase tau dange kita ini untuk jadi oleh-oleh orang yang datang ke palu ini, bukan hanya dirinya saja dikase kenal pas dekat pemilihan begini,” tandasnya
Bagi Juhana bukan hanya pembangunan gedung-gedung diupayakan, tapi juga ekonomi masyarakat kecil yang seharusnya bisa diperhatikan terlebih bagi dia yang tinggal di Hunian Tetap (Huntap) bagaimana kehidupannya kedepan.
“Pemerintah harus memperhatikan usaha kecil-kecilan dari masyarakat Kota Palu, terlebih yang ada di Huntap untuk masa depannya dorang,” tutupnya
Oleh : Miftahul Afdal