Palu- Untuk mengetahui langkah antisipatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam melakukan penanganan bencana banjir yang terjadi di Desa Mawomba, Desa Tayawa, Desa Bahari, Desa Lemoro, Desa Gandalari, Kabupaten Tojo Una-Una, akibat intensitas curah hujan dalam satu minggu terakhir.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona melakukan fasilitasi pertemuan secara daring pada Rabu, (24/01/24)
Pada kesempatan itu, Sudaryano menyampaikan bahwa pertemuan yang dilaksanakan bersama BPBD Provinsi Sulawesi Tengah tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi terakhir warga yang terdampak banjir di lima Desa sekaligus sebagai layanan informasi bagi masyarakat, pemerintah dan pihak lainnya pasca bencana banjir.
Secara khusus, Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura telah menginstruksikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan dengan melibatkan TNI/POLRI serta stakeholder terkait.
Adapun langkah penanganan dan antisipasi untuk segera melakukan evakuasi masyarakat, pendirian posko/dapur umum/tenda pengungsi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan pelayanan air bersih. Upaya tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah daerah di tengah-tengah masyarakat.
“Saya sudah instruksikan Kepala BPBD Sulawesi Tengah untuk segera melakukan tindakan penanganan dilapangan terkait penyelamatan warga, pendirian posko dan dapur umum serta pemenuhan kebutuhan dasar warga dilokasi bencana”, ujar Gubernur.
Dalam kesempatan yang sama, H. Rusdy Mastura menyampaikan rasa keprihatinan yang dalam, atas bencana banjir yang menimpa masyarakat dan berharap agar pihak-pihak terkait di lingkup Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una segera melakukan penanganan dengan baik.
Sementara, Kalakhar BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi dilapangan, sebagaimana instruksi Gubernur, yaitu evakuasi warga terdampak, pendirian posko dan dapur umum, pendirian tenda pengungsi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan air bersih, pembersihan jalan dan rumah masyarakat.
Selanjutnya, Akris juga mengatakan, sesuai arahan Gubernur, kami akan menyegerakan pembagunan hunian sementara bagi tujuh warga yang rumahnya hanyut dan rusak berat.
“Instruksi, arahan dan harapan Bapak Gubernur akan segera kami tindak lanjuti dilapangan, guna mengurangi beban dan penderitaan masyarakat”, tandas Akris.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa situasi terkahir di lokasi bencana banjir, tampak air sudah surut, namun masih terdapat genangan air di beberapa titik, masyarakat terdampak membersihkan rumahnya masing-masing serta aktifitas belajar mengajar telah berlangsung normal.
“Untuk saat ini, beberapa kebutuhan yang dibutuhkan meliputi, air bersih, logistik/makanan cepat saji, pakaian dan selimut.”tambahnya
Turut hadir : Dinas Sosial Provinsi Sulteng, Sekretaris PMI Provinsi Sulteng, Kepala BPBD Touna, Sekretaris PMI Touna, Komunitas Peduli Bencana, jurnalis serta pihak terkait lainya.
Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.
PARIGI - Pasangan M. Nizar Rahmatu – H. Ardi Kadir diprediksi memenangkan Pemilihan Kepala Daerah…
Palu - Seorang warga Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu inisial TN (52)…
Parigi- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Faisan…
PARIGI MOUTONG– Gerakan Pemuda Manggrove Teluk Tomini (GPMTT) bakal menggelar gerakan menanam 1000 manggrove dalam…
SOALKAKITA, PARIGI MOUTONG - Ratusan masyarakat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih saja…
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong mencabut Keputusan Nomor 1450 Tahun 2024 yang sebelumnya…