SOALKAKITA, Parigi Moutong– Proyek bibit bawang putih tahun anggaran 2019 untuk Petani di Lima Kabupaten beraroma praktek ‘culas’, pada sejumlah kegiatannya.
Bantuan bibit yang diserahkan langsung ke petani mengalami gagal panen, sehingga kata sesal pun terkuak dari mulut para petani,
Selain penyesalan, proyek bibit bawang putih ini juga merugikan para petani hingga jutaan rupiah.
Bahkan, ada sejumlah daerah yang petani penerima manfaat enggan menanam bibit yang dibagikan pemerintah dengan berbagai alasan.
Umumnya, para petani enggan menanam akibat kualitas bibit yang tidak bisa menghasilkan umbi, selain itu, pasaran bawang putih pun tidak dimintai para pembeli, karena kuliatas bawang tidak sesuai harga.
Saat ditelusuri media ini, Proyek bibit bawang putih tersalurkan pada wilayah Kecamatan Tinombo, dan Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi moutong, yang beraroma praktek ‘culas’.
Marten (salah seorang petani) Desa Bambasiang, Kecamatan Palasa, mengaku bibit yang di bagikan tidak sesuai dengan kebutuhan petani.
Pasalnya, petani pada wilayah tersebut, lebih cenderung menanam bawang merah atau bawang goreng.
Bibit tersebut ‘tertimbun’ pada salah satu bangunan dan hanya terbiarkan begitu saja.
Tahun 2019, Pemerintah mengucurkan bantuan bibit bawang putih ke lima kabupaten penerima, kabupaten yang menjadi titik bagiannya adalah Kabupaten Poso,Kabupaten Sigi,Kabupaten Parimo,Kabupaten Banggai dan Kabupaten Donggala.
Pembagian bibit untuk para petani pun jauh dari lokasi tanam, sehingga petani tidak mempunyai biaya untuk memgangkut hingga ke titik tanam.
Selain jauh dari lokasi pembagian, penyerahan bibit pun juga ‘Ngeri’. Pasalnya. Penyerahan tersebut hanya di wakali para sopir yang mengatar sesuai ReQuest (pesanan) lokasi tujuan.
Untuk Kabupaten Donggala, Pengelolaan Proyek ini melekat di Dinas pertanian dan perkebunan Kabupaten Donggala dengan metode Satker Mandiri, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dipercayakan kepada Ibu Metty.
Untuk tingkat Propinsi Sulawesi Tengah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kala itu dipercayakan kepada Risal Bujang dan Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kadis Holtikultura dan Tanaman Pangan, Ir.trie Iriany lamakampali, MM .
Saat ditelusuri, puluhan ton bibit bawang putih asal Bima,Nusa Tenggara Timur hingga saat ini masih menumpuk di rumah rumah petani penerima manfaat, bahkan ada daerah sejak tahun lalu bibit itu hanya dibiarkan teronggok di rumah warga.
Petani penerima manfaat di Desa Siliwanga dan Watutau Kecamatan Lore Piore Kabupaten Poso saat ditemui wartawan, mengaku merugi. Bahkan petani mengakui jika bibit yang dibagikan pemerintah lewat dinas Holtikultura dan Tanaman Pangan Propinsi Sulawesi Tengah diduga kuat tidak layak tanam.
“Bibit bawang putih yang dibagi tahun lalu ndak bisa menghasilkan,cuma daunnya rimbun tapi tidak berumbi ,panen tidak ada yang mau beli ” keluh Wayan, petani di Desa Watutau.
Keluhan Wayan dibenarkan Agus,petani didesa Watumaeta yang rela rugi puluhan juta karena menanam bawang putih bantuan pemerintah itu. ” bibitnya banyak yang kempes,ditanam tidak tumbuh ,dan kalaupun tumbuh tidak berumbi, tidak laku dijual saat panen ” ungkapnya.
Untuk Kabupaten Poso,bibit bawang putih dibagi pada Kelompok tani di desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara, Desa Watutau dan Siliwanga Kecamatan Lore Piore.
Dikabupaten Sigi, petani di tiga desa penerima manfaat yakni Desa Lewara,Desa Dombu serta Desa Soi Kecamatan Marawola Barat.
Sementara dikabupaten Parimo,ada tiga Desa penerima manfaat yakni, Desa Lombok Barat, Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo dengan Desa Bambasiang Kecamatan Palasa.
Risal Bujang,selaku PPK Proyek Budidaya Bawang putih 2019 tidak berkomentar banyak, ia hanya mengatakan bahwa saat menjabat dirinya tidak membayarkan sejumlah bibit bawang putih yang didatangkan oleh kontraktor penyedia bibit.
“Ada sekitar Rp.1,2 Milyar uang bibit saya tidak cairkan karena bibitnya bermasalah, tetapi di bulan Desember 2019 lalu saya dimutasi ke Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Tengah” ungkapnya.
Selaku mantan PPK proyek tersebut, Risal Bujang memilih bungkam saat wartawan mencoba mendalami lebih jauh terkait siapa pemenang tender proyek milyaran tersebut.
“Maaf, saya sudah lupa siapa pemenang tendernya, saya sudah setahun fokus di dinas kehutanan ini ” elaknya.
Dari data yang dihimpun redaksi, Proyek Pengadaan Benih Bawang Putih dan Pupuk Hayati Cair Tahun 2019 di enpat Kabupaten dimenangkan oleh satu perusahaan.
Perusahaan pemenang tender adalah PT Wahana Banu Sejatera yang beralamat di Jalan Taruna Jaya Gang IV/RT 003 Lingkungan Taman Gajahmada Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Perusahaan tersebut memenangkan tender senilai Rp.2.976.237.000 untuk kabupaten Sigi, Rp 4.345.105.000 untuk kabupaten Poso.
Dikabupaten Parimo,PT Wahana Banu Sejatera mengelola anggaran Rp.2.776.605.000 ,dan dikabupaten Banggai mengelola Anggaran pengadaan bibit bawang putih senilai Rp. 1.603.834.400.
Total anggaran yang dikelola PT Wahana Banu Sejatera pada tahun 2019 di enpat kabupaten di Sulawesi Tengah mencapai Rp.11.701.781.400.* (bersambung)
Penulis :Tim Redaksi PS/KS/SK
Editor : Heru