PARIGI MOUTONG- Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong Sakti Lasimpala SPd SE MM menyebutkan, sesuai data UNESCO Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal Literasi Dunia.
Menurutnya itu terjadi karena minat baca di Indonesia sangat rendah. Data UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan hanya berkisar 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.
Pada kesempatan itu juga Sakti singgung soal pengaruh digitalisasi, menurutnya membaca melalui media Digitalisasi sangat beda dengan membaca di ruang perpustakaan. Perbedaanya adalah pada tingkat memori daya ingat.
“Mengapa daya tangkap dan daya ingat saat membaca di ruang Perpustakaan dan Media Digitalisasi berbeda?, alasanya sangat sederhana yaitu jika kita membaca pada konsep Digitalisasi disamping kita membaca tentunya dibarengi atau diselingi dengan namanya sponsor atau ilkan sehingga kosentrasi kita dialihkan pada hal hal yang sesuai hobi kita, akan tetapi jika membaca di ruang Perpustakaan kita akan lebih kosentrasi pada bacaan dan tanpa gangguan Iklan dan lain sebagainya,”Ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Kunjungan Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca tingkat Kabupaten Parigi Moutong bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong, Kamis (14/9/2023).
DISKOMINFO PARIGI MOUTONG
PARIGI MOUTONG - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan rapat koordinasi sebagai persiapan menyambut kunjungan delegasi…
PARIGI MOUTONG - Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, turun langsung ke lapangan meninjau kondisi…
Parigi Moutong — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama…
Buol - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi…
Parigi – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong secara resmi membatalkan usulan Wilayah Pertambangan (WP) dan Wilayah…
PARIGI MOUTONG – Aliansi Rakyat Peduli Parigi Moutong (ARPP) akan menggelar sebuah dialog rakyat yang…