SOALKAKITA, Sigi – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Launcing Sekolah Adat di pegunungan Kondo, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, hasil gagasan Arman Seli seorang Magister pendidikan.
Peresmian Sekolah berbasis pendidikan lokal itu dihadiri anggota DPRD Kabupaten Sigi Maklon,S.Pd.,M.Si, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bidang Kebudayaan Munawwarah,S.Pd.,M.Pd, Kepala Seksi Kesenian Diadikbud Sigi Dahlia,S.Pd.,M.Ap, Dewan AMAN Sulteng Rukmini Paata.
Arman Seli menuturkan, motifasi mendirikan Sekolah alternatif berbasis lokal setelah melihat tingkat ketimpangan pendidikan di masyarakat pedalaman Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Putra Kaili asal Salena Kelurahan Buluri, Kota Palu itu menceritakan, pertama kali mengenal masyarakat di pedalaman Kondo, saat dirinya menjadi Relawan penyaluran bantuan bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Tengah.
Ia mengaku, merasa terpanggil saat melihat tingkat kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan. Pasalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan Kondo berjumlah Sepuluh Kepala Keluarga (KK) tidak pernah tersentuh pendidikan oleh Pemerintah.
Arman Seli selaku Magister di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako (Untad) berinisiatif membuka kelas belajar sebagai upaya mengentas keterpurukan sosial.
Langkah yang dilakukan yaitu mengintensifkan proses pembelajaran.
“Saya mengajarkan menghitung, menulis dan membaca kepada masyarakat disitu,” jelas Arman Seli.
Ia berharap, pemerintah bisa membantu kelengkapan fasilitas demi menunjang aktifitas belajar mengajar. Impian terbesar, pemerintah melaui Disdikbud Kabupaten Sigi bisa bekerja sama untuk mengeluarkan Ijasah Paket di Sekolah Adat.
Penulis : Miftahul Afdal