Reporter: Moh Fadal
SOALKAKITA, Parigi Moutong– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, sistem pembelajaran Sekolah Tatap Muka (STM) masih menunggu keputasan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pasalnya, situasi Pandemi Covid-19, masih menjadi kekhawatiran bagi orang tua murid pada umunya. Sehingga, sistem pembalajaran mulai mengalami perubahan secara berlahan dengan menggunakan metode Daring dan Luring
Ada pun Metode tersebut, guna memberikan manfaat bagi para murid. Agar sistem pembelajaran di tengah situasi Covid-19 tetap efektif, walaupun kedua metode ini mempunyai perbedaan seperti. Daring yang mengunakan sistem pembelajaran jarak jauh (Online) sedangakan luring para guru harus mendatagi ruma murid untuk melakukan sistem pembelajaran tatap muka dengan jumlah yang terbatas.
Terkait hal itu, sistem pembelajaran Sekolah Tatap Muka (STM) di pastikan bakal kembali seperti semulah, tetapi hal tesebut, masih menunggu Keputusan Kemendikbud.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Sunarti Masanag, saat soalkakita.com berkunjung ke ruang kerjanya Rabu (24/03).
Ia mengatakan, sistem pembelajaran Sekolah Tatap Muka (STM) tingkat SD dan SMP sementara masi menuggu keputusan dari Kemendikbud.
“Pak Kadis Mungkin sore ini akan mengikuti pengumuman surat keputusan itu, bersama empat Menteri. Mengenai pembukaan sekolah tatap muka melalui Via Zoom,”ujarnya.
Ia menuturkan, untuk saat ini SMP suda melakuakan Ujian Sekolah (Uas) bagi kelas sembilan yang berlangsung selama enam hari kedepan.
“Sebelumnya Kita juga sudah mendapat rekomendasi atau izin dari ketua gugus tugas covid-19 Kabupaten Parimo Katua BPBD,” terangnya.
Sunarti berkata, pihaknya telah memonitoring sekolah tingkat SMP yang sebentara melakukan proses ujian mengunakan daring dan luring sistem tatap muka di sekolah.
“Pada saat monitoring, kita tidak menemukan kendala pada setiap sekolah. Karena masi sementara melaksanakan ujian tatap muka maupun daring dan luring,” ujarnya.
Lanjut ia, proses ujian yang di lakuakan pada setiap sekolah tingkat SMP, itu sesuai himbauan pemerintah terkait protokol kesehatan.
“Bahkan hansanitaizer juga di sediakan oleh pihak sekolah dan di tempatkan pada meja siswa masing-masing, sebelum mengikuti ujia sudah ada penyemprotan di senfetkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, belum mengetahui pasti sekolah yang melakukan ujian tatap muka, karena pihaknya belum bisa mengakumulasikan berapa jumlahnya. Karena yang turun melakukan monitoring berbeda – beda setiap kecamatan.
“Nanti hari terakhir baru bisa kita akumulasikan ada berapa sekolah, yang mengunakan metode luring dan daring,” pungkasnya
PARIGI - Pasangan M. Nizar Rahmatu – H. Ardi Kadir diprediksi memenangkan Pemilihan Kepala Daerah…
Palu - Seorang warga Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu inisial TN (52)…
Parigi- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Faisan…
PARIGI MOUTONG– Gerakan Pemuda Manggrove Teluk Tomini (GPMTT) bakal menggelar gerakan menanam 1000 manggrove dalam…
SOALKAKITA, PARIGI MOUTONG - Ratusan masyarakat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih saja…
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong mencabut Keputusan Nomor 1450 Tahun 2024 yang sebelumnya…