Soalkakita, Parigi Moutong – Mobil operasional kesehatan milik Desa Sigega Bersehati ditemukan dijalanan tanpa plat nomor kuat dugaan di salah fungsikan menjadi sarana kepentingan pribadi Kepala Desa.
Diketahui Desa Sigega Bersehati, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong memiliki satu unit mobil operasional kesehatan melalui alokasi afirmasi dana desa pada tahun 2023.
Semenjak awal pengadaan mobil opersional kesehatan tersebut diperuntukkan guna memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terkhusus di Desa Sigega Bersehati.
Namun seiring waktu, berdasarkan sejumlah laporan dan informasi yang dihimpun media ini, mobil tersebut turut aktif dipergunakan dalam urusan kepentingan operasional Kepala Desa.
Pardi Husen selaku Kepala Desa Sigega Bersehati pun membantah seluruh dugaan yang mencuat bahwasanya mobil opersional kesehatan diperuntukkan hanya untuk kepentingan pribadi maupun operasional kades.
Melalui telefon seluler Rabu (31/07/24), Pardi Husen membantah terkait tidak adanya plat nomor polisi di mobil tersebut. Dan persoalan brandingan unit mobil operasional kesehatan dicopot disebabkan telah mengalami kerusakan.
“Ada plat (nomor polisi) itu pak, cuman platnya itu ada kacanya maksud saya supaya awet plat,” sebut Kades via telefon seluler
“Ini kinerja saya, bukan dari Dinas mana, ini (mobil operasional kesehatan) milik desa hasil kinerja. Saya kasih gambaran ini kan Kesehatan kades juga butuh Kesehatan kan begitu,” sambungnya
Selain itu Kades Sigega Bersehati menegaskan mobil berplat merah tersebut didapatkannya dari penilaian kinerja hasil kerja kerasnya selama memimpin desa.
Mobil tersebut menurutnya acap kali digunakan masyarakat berobat sehingga tidak asing lagi sering berada di beberapa fasilitas kesehatan baik di RSUD maupun di Pukesmas.
Dirinya mengungkapkan brandingan mobil operasional kesehatan bukan hal yang diwajibkan dan tidak jadi persoalan jika tidak dipasang di unit mobil tersebut.
Kades Sigega Bersehati juga mengatakan sejauh ini tidak ada keperluan pribadi yang menggunakan mobil tersebut selain perjalanan dinas sebab dalam tugasnya Ia juga butuh penunjang kesehatan pribadinya sehingga secara logis kades mengutarakan tidak akan mungkin menggunakan motor perjalanan dinas olehnya harus menggunakan mobil.
“Pribadi (urusan penggunaan mobil) saya tidak ada, semua perjalanan dinas. Saya juga kan butuh Kesehatan kira-kira bagaimana?” Pungkasnya.
