Categories: Soal Hukum

Kapolda Minta Maaf dan Profesional Usut Tuntas Unjuk Rasa Yang Berakhir Menelan Korban Jiwa

PARIGI MOUTONG – Soalkakita.com, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah minta maaf pasca meninggalnya salah satu masa aksi yang diduga terkena tembakan senjata api pada Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Rakyat Tani (ARTI) di Desa Khatulistiwa di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) untuk menolak Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Trio Kencana, Sabtu (12/2/22) malam.

Sebelumnya masa aksi memblokade jalan Provinsi di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan kurang lebih selama 10 jam untuk menagih Gubernur Sulteng Rusdy Mastura agar hadir di tengah-tengah mereka seperti janji yang di sampaikan Staf Ahlinya Ridha Saleh pada aksi sebelumnya yang di laksanakan di Kecamatan Kasimbar, Senin 7/2/2022 kemarin.

Didampingi Kabid Propam, Kabid Humas, dan Dirkrimum, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menanggapi jatuhnya korban jiwa pada proses pengamanan unjuk rasa yang di lakukan personilnya meminta maaf kepada keluarga korban dan berjanji akan profesional dalam menangani kasus itu

“Saya Kapolda Sulteng memohonan maaf kepada keluarga korban atas nama Erfaldi (21), karena dalam melaksanakan penindakan pembukaan jalan yang di Tinombo Selatan tadi malam, Erfaldi jadi korban untuk itu saya atas nama kesatuan memohon maaf kepada keluarga,” ujar Kapolda Sulteng dalam keterangan persnya di Mako Polres Parimo, Minggu (13/2/22)

Kapolda Sulteng mengatakan karena hal tersebut dilakukan tidak sesuai SOP (Standard operating procedure) maka pihaknya akan melakukan langkah yang profesional terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran sesuai dengan Peraturan Kapolri.

Kemudian terhadap penutupan jalan umum, Rudy mengungkapkan pihaknya harus profesional, karena telah tiga kali dilakukan kegiatan menutup jalan, dan Kapolres Parimo telah menghimbau sebanyak empat kali akan tetapi tidak diindahkan maka dilakukan penindakan malam hari.

“Terhadap penutupan jalan umum kita harus profesional, karena unjuk rasa yang tiga kali menutup jalan, dan jalan satu satunya melintas jalan provinsi yang tidak bisa kita hindari, tidak ada jalan lain kecuali memang harus di buka. Kapolres Parimo sudah menghimbau sampai empat kali, ditutup dari jam 12.00 siang sampai jam 12.00 malam sehingga di lakukan penindakan,” imbuhnya

Ia berjanji akan profesional menangani masalah ini, terhadap korban yang tertembak sampai yang membawa masyarakat untuk menutup jalan, tutupnya

Reporter : Pardhy Ramadhan

SOALKAKITA

Recent Posts

UIN Datokarama kerjasama Pemda Buol optimalkan implementasi Tri Dharma PT

Buol - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi…

2 hari ago

Dengar Aspirasi Publik, Bupati Parigi Moutong Resmi Batalkan Usulan Wilayah Pertambangan

Parigi – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong secara resmi membatalkan usulan Wilayah Pertambangan (WP) dan Wilayah…

3 hari ago

Kawal Kebijakan Tambang, Aliansi Rakyat dan DPRD Parigi Moutong Akan Gelar Dialog Publik

PARIGI MOUTONG – Aliansi Rakyat Peduli Parigi Moutong (ARPP) akan menggelar sebuah dialog rakyat yang…

4 hari ago

Langkah Nyata Sekda Parigi Moutong Dorong Penguatan Lembaga Ekonomi Daerah Lewat Digitalisasi Distribusi Pangan

Jakarta – Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran, menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat ekonomi daerah…

4 hari ago

Sekretaris Daerah Parigi Moutong Kunjungi Ombudsman RI, Dorong Penguatan Lembaga Ekonomi Daerah sebagai Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat

Jakarta – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran, bersama beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah…

4 hari ago

Balai Pemasyarakatan Kelas I Palu dan LBH Rumah Hukum Tadulako Tandatangani Perjanjian Kerjasama

Palu - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu secara resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan LBH…

5 hari ago