memberitakan dan mengabarkan

Kepala BPS Sulteng : Pertumbuhan Ekonomi Sulteng 2023, Tumbuh 11,91 Persen.

Palu- Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah q-to-q tumbuh 1,59 persen, sedangkan y-on-y tumbuh 9,73 persen. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 tumbuh sebesar 11,91 persen.

Hal itu diungkapkan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah Simon Sapary saat melakukan Siaran Berita Resmi Statistik secara Virtual melalui Live Streaming YouTube BPS Sulteng. Bertempat, di Ruang Press Converence, BPS Sulteng, Jl. Moh. Yamin. Senin, (5/2/2024)

Simon juga menerangkan, pada triwulan ke IV, realisasi penanaman modal yang tercatat di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (baik PMA dan PMDN) memberikan gambaran cukup baik sebesar Rp. 28,4 triliun, artinya naik 4,4 persen dibandingkan triwulan ke III tahun 2023 namun mengalami penurunan 18,2 persen dibandingkan triwulan ke IV tahun 2022.

“Realisasi penanaman modal sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp. 112 triliun naik 0,7 persen dibandingkan tahun 2022.” kata Kepala BPS Provinsi Sulteng dalam paparannya.

Selain itu, kata Simon, nilai Ekspor Sulawesi Tengah pada triwulan ke IV ini sebesar 4,79 miliar US$ turun 7,2 persen dibandingkan triwulan yang lalu dan juga turun 5,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2022. Ekspor sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar 19,38 miliar US$ naik 1,9 persen dibandingkan tahun 2022.

Menurutnya, tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor industri pengolahan sebesar 21,26 persen, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,12 persen, kemudian sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,67 persen.

“Sumber tertinggi berasal dari sektor industri pengolahan yaitu 8,38 persen, sektor pertambangan penggalian 1,98 persen, disusul sektor perdagangan 0,36 persen.”ungkap Simon

Kemudian, dilihat dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar 40,37 persen, kemudian
Sektor pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 15,77 persen, kemudian disusul
Sektor pertambangan penggalian 15,3 persen.

Sektor administrasi pemerintahan mengalami pertumbuhan tertinggi, disusul sektor kontruksi dan kemudian sektor pengadaan listrik. Sementara, yang mengalami kontraksi terdalam adalah sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 6,1 persen dan industri pengolahan sebesar 4,23 persen.

“Hampir seluruh sektor tumbuh positif di triwulan IV ini kecuali sektor pengadaan air dan pengelolaan sampah.” Ujarnya

Lebih lanjut, ia menerangkan, perkembangan distribusi ekonomi di Kawasan Sulampua,
Sulawesi Tengah pada tahun 2023 memberikan kontribusi sebesar 17,47 persen atau turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 17,73.

“Penurunan ini selain karena pertumbuhan yang tinggi di beberapa provinsi lain seperti Maluku utara dan Papua, juga karena penurunan harga beberapa komoditas ekspor.”terang Simon

Turut hadir : Kepala BI Perwakilan Sulteng, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Santik Provinsi Sulteng serta Pejabat lingkup BPS Sulteng.

Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.

Tinggalkan Balasan