memberitakan dan mengabarkan

Melalui Pelatihan Midwifery Update IBI, Bidan Desa Di Parimo Diminta Aktif Dalam Penanganan Stunting

SOALKAKITA.COM, Parigi Moutong  – Melalui Pelatihan Midwifery Update IBI yang di laksanakan di Hotel Ludya Kelurahan Kampal, Kabupaten Parigi Moutong, para Bidan Desa diminta ikut aktif dalam penanganan stunting, Sabtu (4/6/22)

Ketua pengurus cabang ikatan dokter indonesia Kabupaten Parigi Moutong selaku ketua Panitia Mulvida A.md,SKM dalam laporannya menyampaikan pelatihan yang helat bertujuan untuk memberi penyegaran serta meningkatkan dan mempertahankan kompetensi bidan sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan.

Melalui pelatihan Midwifery Update kepada seluruh bidan dimaksud juga untuk memenuhi upaya IBI dalam menjaga dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan bidang-bidang di seluruh Nusantara khususnya di Parigi Moutong.

ketua Pengurus Daerah Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Euis Blanca, SKM M.Kes dalam sambutannya juga mengatakan berharap seluruh profesi bidan yang ada agar tetap memegang teguh apa yang menjadi tujuan visi misi kedepannya agar sejajar dengan organisasi  lainnya.

Ucapnya menambahkan kegiatan ini sudah di laksanakan di 13 Kabupaten Kota, harapan dari kegiatan ini tentunya untuk meningkatkan kompetensi dari para bidan  dalam memberikan pelayanan terbaik di masyarakat.

Selain itu profesi bidan yang ada di Parigi Moutong dapat mampu menunjang program Pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak  serta angka kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya kabupaten Parigi moutong, tuturnya.

wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai SE dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi  kepada pengurus cabang ikatan bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Parigi Moutong.

Tutur Wabup guna untuk mewujudkan pelayanan kesehatan di masyarakat yang tepat dan efektif berharap melalui kegiatan pelatihan kebidanan ini dapat meningkatkan keterampilan serta kompetensi sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap kesehatan ibu dan bayi balita.

Dirinya berharap kiranya bidan juga semakin aktif dalam hal penanganan stunting, bidan desa bisa beri pemahaman terhadap masyarakat dalam hal penanganan dan pencegahan stunting sejak dini. Pungkasnya

PROKOPIM SETDA PARIMO

Tinggalkan Balasan