memberitakan dan mengabarkan

Minta Tambang Ditutup, Ketua DPRD Parimo Terkesan “Omdo”

Foto Ilustrasi Pertambangan

Reporter: Akbar Lehalima

SOALKAKITA,Parigi Moutong Minta tambang ilegal di Desa Buranga Kecamatan Ampibabo segara di tutup, Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin Budianto, terkesan “Omong doang”

Pernyataan kader militan Partai Nasdem tersebut, Terkesan, hanya memberikan janji manis kepada masyarakat.      

Pasalnya, pernyatan itu, tidak disertai “hitam di atas putih”,  sehingga,  terkesan sosok seorang ketua DPRD Parimo yang peduli terhadap kejadian  korban jiwa itu hanya modal omong doang.

Akan tetapi, kebijakan yang ia ambil untuk penutupan tambang tersebut, mejadi salah  satu  solusi agar tidak terjadi korban jiwa yang berkelanjutan.

Pertambangan tanpa izin diwilayah Parigi Moutong bukan saja terjadi pada masyarakat sekitar lokasi pertambangan, tetapi ada juga ditingkatan pengambil kebijakan baik itu pemerintah maupun wakil rakyat.

Melansir dari Portalsulawesi.id, Ketua DPRD Parimo Sayutin Budianto, meminta secara tegas pemerintah daerah agar menutup ruang-ruang pertambangan ilegal di Kabupaten Parigi Moutong.

Terkhusus kasus tewasnya penambang di PETI Buranga, Politisi Nasdem ini meminta aparat pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebab dan aktor dibalik pertambangan yang ada di Desa Buranga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parimo.


”Saya secara pribadi dan kelembagaan meminta aparat hukum mengusut tuntas penyebab longsor dan siapa yang bertanggung jawab serta siapa pemodal ditambang Buranga tersebut ,ini persoalan serius apalagi banyak nyawa yang melayang akibat kegiatan ilegal itu ” ujranya.

Konon katanya, longsor yang terjadi dilokasi pertambangan tersebut,  milik satu lubang pengusaha bernama Baba asal Kendari, akibat kejadian tersebut telah dievakuasi enam jenasah penambang dan belasan orang luka-luka.

Bahkan ada puluhan jenasah penambang yang masi terkubur dan belum sempat dievakuasi, hal ini berdasarkan kesaksian korban yang selamat dari cengkraman maut lubang tambang.

” Masih puluhan orang yang tertimbun dilokasi itu,rata rata mereka pendatang dan tidak punya keluarga disini ” aku roni,salah satu penambang asal gorontalo.

Kepolisian Resort Parimo dibantu Personil Brimob Polda Sulteng dan Basarnas Palu hingga saat ini masih melakukan upaya evakuasi. Dilokasi longsor juga telah di bangun Posko
SAR Gabungan yang difungsikan untuk menerima aduan serta koordinasi bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga dan diperkirakan tertimbun longsoran.****

Tinggalkan Balasan