memberitakan dan mengabarkan

Pasca Kecelakaan Maut PETI Buranga, Nama Baba Jarang Didengar

Foto Istimewa

Reporter: Akbar Lehalima

SOALKAKITA, Parigi Motong– Pasca kecelakaan maut di lokasi Penambangan Tanpa Izin (PETI) di Dusun Sina’a, Desa Buranga Kecematan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, sampai saat ini nama Baba nyaris tidak terdengar.

Pasca Kecelakaan di lubang PETI Buranga yang menelan korban jiwa pada, Rabu (24/02/201) sekitar pukul 18:40 WITA beberapa hari lalau.

Semenjak kejadian itu, Baba yang diduga pemilik lubang PETI Desa Buranga Kabupaten Parigi Moutong, seakan sepih dari pemberitaan media masa. Padahal, pada saat kejadian nama Baba mulai mencuat sampai ke telingan warga sekitar lokasi pertambangan.

Terkesan lari dari tanggung jawab, pemilik lubang PETI tersebut masih menjadi misteri. Pasalnya,  semenjak terjadi kecelakaan Baba sudah tidak berda di lokasi tersebut.

Kuat diduga, Kepergian Baba menyembunyikan “Warna Baju”dari semua aktivitas pekerjaan di lokasi tambang ilegal Desa Buranga Kecamatan Ampibabo

Nama Baba mulai viral, saat ini dirinya menghindar dari sorotan media masa. Sehingga banyak cerita miring yang diduga ada capurtangan pihak baju warna- warni  yang ikut terlibat di balik senyapnya nama Baba.

Berdasarkan hasil lapangan redaksi Soalkakita.com, selain lubang tabang. Baba juga diduga memiliki  Empat unit alat berat Exsavator.

Dari porsi lubang PETI sampai empat unit alat berat miliknya, Baba, terlihat mulus masuk kelokasi tambang tanpa izin. Seakan, tidak ada keamanan yang menghalagi aksi permainan di lokasi tersebut.

Selain itu, keberadaan Baba dalam lokasi tambang itu perlu di pertanyakan, Pasalnya, Baba merupakan warga Bombana Sulawesi Tenggara.

Dibalik Menghindarnya Baba Ada Pihak Kedua

Namun, kehadiran Baba di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) itu cukup besar pengarunya. Pasalnya, belum lama beroprasi baba sudah mendapatkan jatah porsi lubang galain PETI yang cukup besar dengan Empat unit Exsavator miliknya.

Masukyan baba ke lokasi tersebut, telah mendapat beking izin dari Aparat Desa Buranga dan pihak Kecamatan  Ampibabo. Sehingga Baba pun bebas melakukan aktivitas ilegalnya untuk bebayar upeti kepada pihak yang mendudukung usaha ilegalnya.

Melansir dari kabarSaurusonline.com, keterlibatan dua aparat pemerintah tersebut, diduga ada sangkut paudnya dengan “skema konpirasi” upeti pertamabangan ilegal Desa buranga.

Bahkan di duga, kedua pejabat itu, berani pasang badan terhadap permainan Pertambangan Emas Tanpa  Izin.

Untuk meluruskan niatnya, baba dibekali izin dari aparat pemerintah desa melalui camat selaku pemenganng kesuasaan kecamatan .

“Anu, yang punya lubang ini Baba sana  dia baru dapat lihat karena tadi malam (Rabu 25/2) Sama-sama Baba dan operatornya lari ,” ungkap salah seorang warga penambang yang engan menyebut namanya.

Sumber menjelaskan, sebelum tiga hari menjelang kecalakan tersebut, hasil emas dari lubang Baba cukup besar dalam satu malam.

Namun, kata penambang itu, mulai mengetahui jelas bawaha ada hasil di balik lubang PETI Desa Buranga sehingga. Warga penambang tradisional mulai merempet ke lokasi tersebut,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan