Reporter : Ital
SOALKAKITA, Palu – Puluhan pemuda dan pelajar dari organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tampo Lore (IPPM-TL), berkumpul di Lampu Merah jln. Kartini kota palu melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu para korban banjir yang terjadi di Desa Lengkeka, kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah, baru-baru ini.
Penggalangan yang di mulai pukul 16.30 Wita sampai pada pukul 20.00 Wita tersebut di lakukan dengan cara berorasi di pinggri jalan sembari memberikan dos bertuliskan bantuan kemanusiaan untuk para korban banjir kepada para pengendera yang lewat.
Saat di wawancara lewat via telfon ketua IPPM-TL, Josua mengatakan “Sudah menjadi kewajiban kami sebagai seorang pemuda yang berasal dari kabupaten yang sama untuk saling bahu-membahu mencari cara agar penderitaan yang di rasakan oleh saudara-saudara kami yang tertimpa musibah bisa sedikit berkurang,” ungkap Josua.
“Banjir bandang yang terjadi di daerah bada/Lore Barat beberapa waktu lalu langsung memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat baik itu dari segi sandang, pangan dan papan. Jadi kegiatan penggalangan dana akan terus kami lakukan sembari terus meng-update situasi yang terjadi di desa Lengkeka”. Pungkasnya.Tidak berbeda jauh pula dengan yang di katakana oleh Osrat Sompo sekretaris IPPM-TL, ia mengatakan bahwa “Kondisi yang terjadi di bada adalah tanggung jawab kita bersama, nah respon kita kedepan jangan sampai selesai pada pemulihan terhadap korban bencana banjir saja. Mesti ada tindak lanjut yang bisa di lakukan bersama agar bencana Alam yang terjadi tidak terulang lagi, atau jika terjadi lagi setidaknya tidak berdampak terlalu buruk terhadap masyarakat apalagi sampai memakan korban, sebap kondisi real lingkungan harus menjadi focus untuk kita diskusikan, jangan lagi ada aktivitas pengrusakan alam yang bisa memancing terjadinya banjir Bandang,” Ungkap Mahasiswa yang biasa di sapa Osrat tersebut.
Seperti kita ketahui bersama bahwa pada Kamis 03 Februari 2020 yang lalu, terjadi banjir bandang di desa Lengkeka, kecamatanh Lore Barat, yang membuat puluhan rumah hanyut serta mengakibatkan ratusan masyarakat di sekitarnya mengungsi.
