SOALKAKITA, Anggota Bawaslu Rahmat Bagja saat menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis Pembinaan/Pelaksanaan Penanganan Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pemilu/Pemilihan Tahun 2019, di Kalimantan Tengah, pada Selasa 15 Oktober 2019/Foto: Bhakti Satrio
Palangkaraya, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Jelang gelaran Pilkada Serentak 2020, Anggota Bawaslu Rahmat Bagja ingatkan pentingnya peran panwascam dalam melakukan pengawasan. Maka dari itu, dia menegaskan pentingnya selektivitas dalam pemilihan panwascam.
Menurut Bagja, Bawaslu daerah yang melaksanakan pilkada perlu membuat kriteria-kriteria tertentu untuk melakukan seleksi panwascam. Dia menegaskan, kepada Bawaslu daerah untuk tidak menentukan panwascam berdasarkan kedekatan relasi antara panitia penyeleksi dan calon Panwascam.
“Ini yang saya perhatikan. Kalau memang ada panwascam sebelumnya yang kurang baik, lebih baik diganti saja. Selain itu jangan juga memilih panwascam hanya dari perasaan saja,” ujar Bagja dalam membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pembinaan/Pelaksanaan Penanganan Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pemilu/Pemilihan Tahun 2019, di Kalimantan Tengah, Selasa (16/10/2019).
Dia juga menekankan pentingnya memilih panwascam yang memiliki dedikasi dan kejujuran yang tinggi. “Walaupun orangnya pinter setinggi langit, tapi kalau dia bermasalah, di cut saja. Kalau pinter itu bisa di latih, kalau jujur itu susah,” ungkapnya disambut gelak tawa para peserta.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh Panwascam yang terbaik menurut Bagja, adalah dengan melakukan penyeleksian sejak dini dan segera melakukan bimbingan teknis pada calon Panwascam.
“Untuk pemilihan 2020 harus ada bimtek yang dilakukan oleh Bawaslu provinsi dan Kabupaten/Kota. Dengan adanya Bimtek, nantinya masyarakat Diharapkan tahu profesionalnya Bawaslu. Kedepan Kalimantan Tengah saya harap dapat menyelesaikan proses pengawasan dan penindakan di pemilihan 2020 dengan baik,” pungkas Bagja.
Editor: Ranap THS