SOALKAKITA, Palu – Seorang dosen pria Prodi Kesehatan Masyarakat di Universitas Tadulako (Untad), berinisial M (34), digerebek oleh istrinya, berada sekamar dengan seorang perempuan yang bukan lain mahasiswa di kampus yang sama. Selingkuhannya sendiri berinisial R alias M (25), seorang mahasiswa pasca sarjana.
Dosen muda ini, digerebek istrinya berinisial NN (33) di salah satu home stay di jalan Rumah Sakit Islam, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, sekitar pukul 23.30 wita, Sabtu (21/9) malam. NN mengetahui homestay ini setelah membuntuti M dari rumahnya pada malam hari.
NN mengatakan, ini sudah kali ketiga dia mengerebek suaminya bersama R. Karena M selalu berjanji pada dirinya ingin bertaubat, tetapi tetap saja masih menemui R, bahkan beberapa bulan terakhir M sudah jarang menginap di rumah NN.
Penggerebekan pertama NN kepada M itu pada 21 November 2018 silam di kos-kosan jalan Nokilalaki. Saat penggerebekan kedua pada 24 November atau hanya tiga hari berselang, posisi M hanya menggunakan handuk bersama R yang saat itu didapati NN hanya menggunakan daster. Malah NN sempat bertengkar dengan R ketika itu, M ini masih membela R. Warga sekitar mendengar pertengkaran NN dan R pun berkumpul di kos.
Puncaknya pun pada Sabtu malam kemarin, NN sudah tidak bisa meredam amarahnya. NN mengaku mereka sudah saling memanggil mama dan papa.
“Saya lihat ada sepeda motor si selingkuhannya ini di depan home stay, jadi saya langsung sama-sama polisi datang. Pas kita datang suasana dalam kamar sepi, lampunya sudah mati,” cerita NN kepada Radar Sulteng, kemarin.
Polisi pun langsung mengetuk pintu yang di dalamnya ada dosen dan mahasiswa tersebut. Setelah beberapa kali panggilan, M pun keluar dan kaget melihat istrinya sudah bersama aparat. Namun saat di cek di kamar, R tidak ditemukan. Rupanya mahasiswa program studi matematika ini bersembunyi di dalam kamar mandi.
“Saya harap ada ketegasan dari pihak
kampus terkait masalah ini,” tegas NN.
Dia mengakui, M sudah tidak menafkahi dirinya lagi, sedangkan anak-anaknya yang
berusia 7 dan 4 tahun juga tidak dinafkahi.
“Meskipun dinafkahi, tetapi sudah tidak sesuai,” terangnya. (acm)
Sumber : Radar Sulteng
Pada Senin, 23 September 2019