memberitakan dan mengabarkan

Proyek Kelor Dishut Sulteng, ‘Balut’ Dana CSR

Foto istimewa

SOALKAKITA, Palu– Proyek penanaman bibit kelor terkesan jadi ‘akal bulus’ Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, untuk melegalkan Dana CSR PT PLN Persero.       

Demi Dana CSR PT PLN persero, Proyek bibit kelor pada wilayah pegunungan Paralayang Salena, Kelurahan Buluri, Kota Palu. Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah langsung main tanam, tanpa memikirkan lahan warga.

Pasalnya, lahan yang ditanami ratusan bibit kelor tersebut, tanpa sepengetahuan warga, yang notabene merupakan pemilik lahan.

Kini, proyek yang dilaksanakan pada tahun 2020 silam itu, dikeluhkan sejumlah warga pemilik lahan.

Kepada tim media ini, Kepala PLN Palu, Wardy melalui Keren Sengke selaku Supervisor SDM Dan Administrasi kepada wartawan membenarkan jika proyek bantuan kerjasama penyediaan bibit kelor di Lingkungan Salena Kelurahan Buluri Kecamatan ulujadi Kota Palu  dan Program pemberdayaan yang didanai oleh PLN dari pos anggaran Dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) tahun 2020.

“Iya,program penanaman kelor disalena adalah program kerjasama antara PLN ,UPT KPH Banawa-Lalundu dengan Dinas Kehutanan Propinsi ,kami menyiapkan anggaran dan secara tehnis penyediaan bibit, penanaman dikerjakan oleh kawan kawan dari dinas dibantu penyuluh pertanian setempat ” jelas Keren kepada Media ini.

Keren Sengke enggan menyebut jumlah pasti Dana CSR yang dikucurkan keprogram tersebut, dirinya hanya memastikan bahwa dana yang dikelola oleh UPT KPH Banawa-Lalundu mencapai ratusan juta rupiah.

“Dananya secara pasti saya lupa karena proyeknya sudah lewat ditahun 2020, tetapi yang pasti dibawah satu milyar rupiah ” ungkap Keren.

Kepala UPT KPH Banawa-Lalundu ,Mirwan Lamandura saat ditemui wartawan mengakui jika penyediaan bibit, penanaman kelor di wilayah perbukitan Salena Tahun 2020 dikelola oleh Pihaknya, tetapi secara tehnis dirinya menolak menjelaskan dengan dalih dirinya baru menjabat per Desember 2020.

“Saya akui proyek itu dikelola oleh UPT KPH Banawa-Lalundu ,tetapi saat itu bukan saya yang menjabat ,saya baru dilantik per Desember 2020 barusan , jad secara tehnis saya tidak faham ” elaknya.

Mirwan yang mengaku mantan aktivis PRD tersebut meminta wartawan menkonfirmasi kepada pejabat sebelumnya.

“Kalo boleh silahkan konfirmasi kepada pejabat sebelum saya, namanya Pak Susanto Wibowo yang sekarang berdinas di Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Tengah ” ujarnya, Senin (25/01/2020).

Seperti diberitakan dari media online Celebesta.com edisi Jumat (22/01/2020),

Sejumlah masyarakat keberatan dengan penanaman kelor dikebun warga oleh penyuluh pertanian, petugas UPT KPH Banawa-Lalundu di Lingkungan Salena Kelurahan Buluri Kota Palu.

“Bibit kelor itu ditanam tidak pamit ke kami pemilik lahan, baru penyuluh pertanian terkesan arogan terhadap warga pemilik lahan ,kami seperti tidak dianggap ” keluh Haerul.

Sementara Larota, salah satu tokoh pemuda di Salena mengatakan pihak PLN dan Dinas Kehutanan tidak pernah melakukan sosialisasi terkait program tersebut.

“Mereka (PLN dan Dinas Kehutanan) tidak pernah sosialisasi tentang ini,sekarang malah banyak pohon kelornya mati ” tegas Larota.

Penyuluh pertanian Wilayah Kecamatan Ulujadi ,Wahid Gunawan melalui masangger kepada salah satu wartawan mengatakan penanaman kelor dilingkungan Salena adalah proyek percobaan.

“Ditanami..baru itu percobaan tanam kelor d atas dan ternyata tidak cocok..” tulisnya di akun Masanggernya.*

Penulis : TIM

Tinggalkan Balasan