PARIGI – Orang nomor satu di KONI Provinsi Sulawesi Tengah M. Nizar Rahmatu maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Parigi Moutong 2024.
Dalam kontestasi politik lokal di Kabupaten Patigi Moutong tidak hanya mematahkan hegemoni namun asumsi dan spekulasi jika inisiator olahraga Indonesia ini tidak mendapatkan dukungan partai.
Terbukti dari lima kandidat yang akan bertarung pada 27 November 2024 mendatang, M Nizar Rahmatu yang berpasangan dengan H Ardi Kadir justru mendapatkan sokongan partai terbesar yakni, PKS (3 kursi) HANURA (2 kursi), PAN (2 kursi) dan PKB (4 kursi) dengan total jumlah 11 kursi.
Majunya pasangan bertagline
BERSINAR (Bersama Nizar-Ardi) dalam Pilkada Parigi Moutong tentunya akan membawa harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong yang menginginkan adanya perubahan dan transformasi besar-besaran.
M Nizar Rahmatu ingin mewujudkan harapan dan mimpin besar itu bagi masyarakat di semua sektor baik itu pendidikan, kesehatan, pertanian serta potensi sumbar daya alam (SDA) yang dimiliki.
“Kabupaten Parigi Moutong saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena masyarakat masih kesulitan mengurus segala administrasi. Masih ada kejadian orang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan, banyak jalan yang rusak, bahkan angka kemiskinan terbilang masih tinggi,” ujar putra Lauje ini.
Ia juga melihat Kabupaten Parigi Moutong semestinya bisa mendapat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih baik. Sebab menurutnya saat ini banyak lumbung-lumbung PAD yang belum dimanfaatkan dengan baik lantaran kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten.
Hal ini juga dirasakannya pada aspek pendidikan formal dan non formal, mitigasi bencana, dan lapangan pekerjaan.
Alasan terlalu luasnya wilayah yang kerap jadi kambing hitam Pemerintah sebelumnya dinilai Nizar Rahmatu mestinya tidak jadi persoalan.
” Dengan APBD Parimo Rp 1,7 Triliun, menurut saya itu masih sebanding dengan luas yang dimiliki. Asalkan sistemnya diperbaiki dengan baik dan pemimpinnya harus lurus,” kata Nizar.
Menurut Nizar, Parimo adalah kabupaten yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Sayangnya,, SDA dan SDM tersebut belum dikelola secara maksimal dan profesional.
Olehnya kedepan hal fundamental yang akan dilakukan adalah membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) yang bekerja secara profesional, dengan melibatkan tenaga-tenaga ahli dibidang ekonomi dan manajemen sehingga nilai jual produk-produk masyarakat bertambah.
“Misalnya beras. Parigi Moutong adalah lumbung padi Sulawesi Tengah. Bila beras petani dikemas dengan baik dan dijual di swalayan atau IKN, tentu harganya akan bertambah. Dikemasannya kita tulis kandungan beras itu maupun manfaatnya. Pasti orang akan beli. Begitu juga durian. Bagaimana Perusda akan berkreasi seperti membuat pasta durian,” terang Nizar Rahmatu.
Seluruh potensi yang ada di Kabupaten Parimo akan dikelola Perusda secara profesional. Bila perlu, Perusda menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang sudah ada, sehingga Perusda Parimo memiliki finansial yang kuat, rantai pemasaran yang besar dan pengelolaannya lebih maksimal.
“Jika PAD kita bertambah banyak, kita bisa realisasikan program-program masyarakat yang lain karena dana kita ada. Yang pasti, saya tidak mau menambah beban masyarakat. PAD harus naik tanpa memeras rakyat,” tegasnya.
Di sektor kesehatan, sambung Nizar, akses kemudahan masyarakat dalam berobat di rumah sakit harus dipermudah.
“Insya Allah tidak ada lagi masyarakat yang susah dapat ambulance, karena semua akan kami sediakan. Tidak ada lagi pasien yang menumpuk di UGD, mereka harus dapat perawatan maksimal,” tandasnya.
Di bidang pendidikan, Nizar Rahmatu bersyukur karena berpasangan dengan Ardi Kadir, mantan Kepala Dinas Pendidikan Parimo yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam meningkatkan sektor pendidikan.
“ Intinya membangun Parimo tidak bisa sendirian. Kita harus bekerjasama dengan seluruh elemen agar kabupaten ini tumbuh dan berkembang,” pungkasnya. **