memberitakan dan mengabarkan

Sosialisasi PHBS di SD Binangga Oleh Mahasiswa KKN Untad Bersinergi Dengan Komunitas Turun Tangan Parigi

Reporter : Nur Fitri

SOALKAKITA, Parigi Moutong – Sosialisasi Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar Desa Binangga, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, oleh Mahasiswa KKN Universitas Tadulako (Untad) yang bersinergi dengan Komunitas Turun Tangan Parigi. Jumat (28/02)

Mahasiswa KKN dan Komunitas Turun Tangan Parigi melakukan sosialisasi gerakan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Binangga. Harapannya PHBS di sekolah nantinya akan terus diterapkan oleh peserta didik dan juga guru, atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta turut berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Risma, salah seorang mahasiswi KKN Angkatan ke-89 Untad saat dimintai keterangan oleh media soalkakita.com mengatakan, program PHBS sangatlah penting, ketika pihaknya kembali nantinya setelah selesai KKN program ini tetap jalan.

“Bagi Turun Tangan Parigi dan kami adalah agar pihaknya tidak hanya sekedar KKN tetapi ketika kembali ada program jangka panjang,” ujarnya.

Dia melanjutkan, ada beberapa indikator yang disampaikan oleh pemateri dari Komunitas Turun Tangan Parigi, sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah, yaitu : (1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun; (2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah; (3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat; (4) Olahraga yang teratur dan terukur; (5) Memberantas jentik nyamuk; (6) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan; (7) Membuang sampah pada tempatnya

“Siswa-siswi yang mengikuti sosialisasi gerakan PHBS terdiri dari kelas 4, 5, dan 6. Usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit,” jelasnya.

Sambungnya, diharapkan setelah mahasiswa KKN Untad melakukan gerakan ini akan (1) terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa serta guru terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit; (2) Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa; (3) citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua; (4) meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan; (5) menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

“Selain PHBS, kami juga melakukan lapak baca yang terbuka untuk anak-anak. Karena menurutnya minat baca anak sekrang sangatlah rendah, diakibatkan dunia yang semakin canggih, sekarang telah banyak games, google sehingga tidak lagi membuat anak-anak memiliki minat baca tinggi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan